Minggu, 27 Juli 2014
Sejarah Kota Bekasi
Sejarah Kota Bekasi - Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara (358-669). Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda KElapa, Depok, Cibinong, Bogor sampai ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu. Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, leatak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanagara ialah di wilayah Bekasi sekarang.Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan Raja-Raja Sunda hingga generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Kerajaan Sunda (disebut pula Kerajaan Pajajaran) yang terakhir.
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi infirmasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dgn ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini ialah keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482-1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga. Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanagara abad kea 8 Kerajaan Galuh, & Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).
Sejarah Sebelum Tahun 1949
Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yg sangat panjang serta penuh dinamika. Ini dpt dibuktikan perkembangannya dari jaman ke jaman, sejak jaman Hindia Belanda, pundudukan militer Jepang, perang kemerdekaan & jaman Republik Indonesia. Di jaman Hindia Belanda, Bekasi masih ialah Kewedanaan (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat tersebut kehidupan masyarakatnya masih di kuasai oleh para tuan tanah keturunan Cina.
Kondisi ini terus berlanjut hingga pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut merubah kondisi warga ketika itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yg wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran serta Gun Matraman.Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi Kecamatan dan Kun menjadi Desa/Kelurahan. Saat itu Ibu Kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).
Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara merupakan Bapak Rubaya Suryanaatamirharja.Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan. Kewedanaan Bekasi masuk kedalam wilayah Batavia En Omelanden. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan di bawah Kabupaten Kerawang, sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad Van Nederlandsch Indie 1948 No. 178 Negara Pasundan.
Sejarah Tahun 1949 sampai Terbentuknya Kota Bekasi
Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dgn aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tgl 17 Februari 1950 di alum-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa itu merupakan penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut :
Rakyat bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar kabupaten Jatinegara diganti menjadi Kabupaten Bekasi. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan (termasuk Kecamatan Cibarusah) & 95 desa. Angka-angka itu secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto ”SWATANTRA WIBAWA MUKTI”.
Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (jl. H Juanda). Kemudian pada tahun 1982, ketika Bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. A. Yani No.1 Bekasi. Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi yg terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, bekasi Selatan, Bekasi Barat serta Bekasi Utara, yg seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa.
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tgl 20 April 1982, dgn walikota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono (1982 – 1988). Tahun 1988 Walikota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi sampai tahun 1991 (1988 - 1991, setelah itu diubah oleh Bapak Drs. H. Khailani AR sampai tahun (1991 – 1997)
Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dgn cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi & roda perekonomian yg semakin bergairah. Sehingga status Kotif. Bekasi pun kembali di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang ”Kota”) melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996 Menjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi ketika tersebut ialah Bapak Drs. H. Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998).
Selanjutnya berdasarkan hasil pemilihan terhitung mulai tgl 23 Pebruari 1998 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif dijabat oleh Bapak Drs. H Nonon Sonthanie (1998-2003). Setelah pemilihan umum berlangsung terpilihlah Walikota serta Wakil Walikota Bekasi yaitu : Akhmad Zurfaih serta Moechtar Muhammad (perode 2003 - 2008).
Telah Terjadi 5 Kecelakaan Pemudik di Bekasi
Telah Terjadi 5 Kecelakaan Pemudik di Bekasi - Hingga H-2 Lebaran, Satlantas Polresta Bekasi Kota mencatat 5 peristiwa kecelakaan lalu lintas.
“Tidak ada korban jiwa. Namun dari lima peristiwa itu terdapat dua orang korban luka-luka,” ujar Wakasatlantas Polresta Bekasi Kota, AKP Mustamal kepada Gobekasi di pos pelayanan simpang BCP, Sabtu (26/7)
Lebih jauh kata Mustamal, 5 peristiwa itu melibatkan, kendaraan roda dua dengan empat tiga kali serta kendaraan roda dua serta roda dua sebanyak dua kali.
“Semuanya diselesaikan secara musyawarah di lokasi, dan untuk tempat kejadian paling rawan kecelakaan yaitu di Jl. K.H Noer Ali kalimalang, lantaran masih banyak beberapa titik yang penerangan kurang,” terangnya
Faktor lainnya adalah di lokasi itu menjadi jalur utama pemudik melalui Kalimalang Jakarta yg mengarah ke Pantura,.
“Kami himbau pemudik tetap berhati-hati & beristirahat minimal 3 jam sekali di pos-pos pam yang ada,” tandasnya
Sementara petugas Pos Pam di simpang empat Bekasi Cyber Park (BCP) mencatat, arus pemudik bersepeda motor yang melintas di Jalan Mayor Hasibuan antara pukul 08.00 WIB – 09.00 WIB tercatat 3.133 unit sepeda motor, antara pukul 09.00 WIB -10.00 WIB sebanyak 3.225 unit, & antara pukul 10.00-11.00 sebanyak 3.718 unit sepeda motor
“Tidak ada korban jiwa. Namun dari lima peristiwa itu terdapat dua orang korban luka-luka,” ujar Wakasatlantas Polresta Bekasi Kota, AKP Mustamal kepada Gobekasi di pos pelayanan simpang BCP, Sabtu (26/7)
Lebih jauh kata Mustamal, 5 peristiwa itu melibatkan, kendaraan roda dua dengan empat tiga kali serta kendaraan roda dua serta roda dua sebanyak dua kali.
“Semuanya diselesaikan secara musyawarah di lokasi, dan untuk tempat kejadian paling rawan kecelakaan yaitu di Jl. K.H Noer Ali kalimalang, lantaran masih banyak beberapa titik yang penerangan kurang,” terangnya
Faktor lainnya adalah di lokasi itu menjadi jalur utama pemudik melalui Kalimalang Jakarta yg mengarah ke Pantura,.
“Kami himbau pemudik tetap berhati-hati & beristirahat minimal 3 jam sekali di pos-pos pam yang ada,” tandasnya
Sementara petugas Pos Pam di simpang empat Bekasi Cyber Park (BCP) mencatat, arus pemudik bersepeda motor yang melintas di Jalan Mayor Hasibuan antara pukul 08.00 WIB – 09.00 WIB tercatat 3.133 unit sepeda motor, antara pukul 09.00 WIB -10.00 WIB sebanyak 3.225 unit, & antara pukul 10.00-11.00 sebanyak 3.718 unit sepeda motor
Pos Mudik Ini Bagi-bagi Tajil dan Uang untuk Pemudik
Pos Mudik Ini Bagi-bagi Tajil dan Uang untuk Pemudik - LEMBAGA Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Rakyat Ekonomi Kecil (Korek) membagi-bagikan bekal tambahan untuk pemudik yang kebetulan beristirahat di pos yang mereka dirikan, tepat di Kantor Pos Jl. Teuku Umar, Cikarang Barat.
Beberapa pemudik yang melepas lelah disuguhkan tajil sebelum mereka melanjutkan perjalan, selain itu LSM Korek juga memberikan uang untuk tambahan ongkos para pemudik.
Ketua Umum DPP LSM Korek, Alex Santosa mengatakan, aksinya tersebut merupakan wujud dari bakti LSM Korek sesuai dengan visi dan misi mereka untuk selalu berpatisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan.
“Kita memberikan semua ini karena lembaga kita berasal dari masyarakat untuk masyarakat dan semoga pemberian yang tidak seberapa ini menjadi manfaat besar untuk mereka,” ujar Alex.
Salah seorang pemudik asal Tanggerang, Pepen, mengapresiasi apa yang dilakukan lembaga tersebut. Pepen mengakui dia mudik dengan bekal uang yang pas-pasan, karena rindu tidak tertahankan, mau tak mau Pepen mudik tahun ini.
“Bersyukur, Mas. Kita niatnya istrahat malah dapet rezeki. Terima kasih semuanya,” kata Pepen yang akan melanjutkan perjalanannya bada Asar nanti
Beberapa pemudik yang melepas lelah disuguhkan tajil sebelum mereka melanjutkan perjalan, selain itu LSM Korek juga memberikan uang untuk tambahan ongkos para pemudik.
Ketua Umum DPP LSM Korek, Alex Santosa mengatakan, aksinya tersebut merupakan wujud dari bakti LSM Korek sesuai dengan visi dan misi mereka untuk selalu berpatisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan.
“Kita memberikan semua ini karena lembaga kita berasal dari masyarakat untuk masyarakat dan semoga pemberian yang tidak seberapa ini menjadi manfaat besar untuk mereka,” ujar Alex.
Salah seorang pemudik asal Tanggerang, Pepen, mengapresiasi apa yang dilakukan lembaga tersebut. Pepen mengakui dia mudik dengan bekal uang yang pas-pasan, karena rindu tidak tertahankan, mau tak mau Pepen mudik tahun ini.
“Bersyukur, Mas. Kita niatnya istrahat malah dapet rezeki. Terima kasih semuanya,” kata Pepen yang akan melanjutkan perjalanannya bada Asar nanti
Ratusan Buruh Bekasi Gelar Pawai Obor Galang Dana Palestina
Ratusan Buruh Bekasi Gelar Pawai Obor Galang Dana Palestina - Ratusan buruh yg tergabung dlm Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Bekasi,Jawa Barat mengelar aksi pawai obor keliling Kota Bekasi utk menggalang solidaritas dan memberikan dukungan yang terbaik kepada masyarakat Gaza, Palestina yg menjadi korban serangan Israel.
Dalam aksi pawai obor keliling itu, ratusan buruh SPSI berkumpul di kantor SPSI yang terletak di Jalan Ahmad Yani,Bekasi Selatan dan mengerjakan pawai obor keliling dari kantor SPSI menuju Sumarecon Bekasi melintasi jalan Bekasi Timur,Stasiun Bekasi serta kembali ke kantor SPSI Kota Bekasi.
Ratusan buruh SPSI Kota Bekasi mengecam aksi agresi militer israel terhadap rakyat Palestina. Bukan cuma itu, para buruh jg menggalangdana dari kaum buruh yang akn disalurkan langsung untuk rakyat Palestina di jalur Gaza.
Hermansyah, kordinator aksi ketika ditemui Liputan6.com mengatakan, penggalangan dana ini ialah tindakan nyata kita kaum buruh dalam memberikan dukungan dan solidaritas bagi rakyat palestina.
Menurut Hermansyah, tindakan agresi militer yang dilakukan oleh zionis Israel sungguh biadab serta tdk berperikemanusian. Terlebih, aksi tersebut dilakukan pada bulan suci Ramadan.
”kami mengutuk perbuatan zionis Israel. Kami yakin bahwa rakyat Palestina gak salah, di mana mereka saat ini sedang melakukan perjuangan untuk kemerdekaan dan kedaulatan bangsanya” ujarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)